PESONA SUNGAI KAKAP – KUBU RAYA

15 12 2011

Oleh : Aan Mochammad Abdullah

Kecamatan Sungai Kakap adalah salah satu Kecamatan di Kabupaten Kubu Raya yang berbatasan langsung dengan Kota Pontianak (Ibukota Provinsi). Aksesibilitas menuju Kecamatan Sungai Kakap dari Kota pontianak relative tinggi. Terdapat dua alternatif jalan menuju Ibukota Kabupaten; Alternative pertama melalui kota Pontianak berjarak sekitar 26 km dengan asesibilitas tinggi. Alternative ke dua via Punggur Kecil berjarak sekitar 29 km kondisi jalan kurang baik dan aksesibilitas rendah.

Sumber Gambar : Republika.co.id 

Daya Tarik Wisata (DTW) Alam Kecamatan Sungai Kakap

Kecamatan Sungai Kakap terbagai atas beberapa gugus pulau. Beberapa pulau berbatasan langsung dengan Laut Natuna. Kondisi alam demikian telah menjadikan Wilayah Kecamatan Kakap bagian pesisir seperti seperti Tanjung Saleh, Jeruju Besar, Sungai Itik, dan Sungai Kupah (Tanjung Intan) memiliki potensi wisata pantai. Namun keterbatasan infrastruktur serta aksesibilitas yang rendah menuju wilayah tersebut potensi tersebut belum dapat diberdayakan.

Muara Sungai Kakap (Tanjung Saleh) dan sekitarnya adalah tempat favorit bagi para pemancing. Hampir setiap hari libur dan hari minggu di kawasan ini selalu dipenuhi oleh wisatawan pemancing yang datang dari berbagai tempat. Kegiatan ini tentu saja memberikan nilai positif bagi penduduk sekitar. Para nelayan Sungai Kakap sudah terbiasa pada hari-hari tertentu beralih profesi dengan menyewakan perahunya kepada para pemancing. Harga sewa perahu yang dipatok nelayan ini berkisar antara Rp. 250.000 sampai 500.000,- tergantung besar kecilnya perahu dan jauh dekatnya rute yang tempuh pemancing. Kegiatan mancing ikan di Muara Sungai Kakap ini tentu saja menjadi potensi Daya Tarik Wisata yang perlu dikembangkan.

Diwilayah Sungai Kakap bagian daratan terutama Desa Punggur Kecil, Punggur Besar, Kalimas dan Pal IX memiliki lahan yang subur serta berkembang berbagai budidaya tanaman buah-buahan seperti Langsat, Manggis dan Durian. Bahkan, produksi langsat di Kalimantan Barat lebih dari 75% nya adalah berasal dari wilayah tersebut. Ketika musim buah tiba, bukan saja penduduk lokal yang datang ke wilayah ini. Berbagai lapisan masyarakat maupun para pedagang berbondong-bondong datang untuk menikmati dan membeli buah-buhan tersebut.

Daya Tarik Wisata (DTW) Budaya dan Religi Kecamatan Sungai Kakap

Dari segi budaya, Kec. Sungai Kakap penduduknya terdiri atas berbagai etnis diantaranya adalah etnis melayu, dayak, jawa, bugis, madura, arab dan cina. Heterogenitas etnis-etnis yang berada di Kecamatan Sungai Kakap ini telah memberikan khasanah kekayaan budaya di daerah tersebut.

Pada hari-hari tertentu terutama pada tahun baru cina dan cap go meh masyarakat etnis cina di Sungai Kakap biasa menyelenggarakan acara budaya barongsay/Naga serta dikenalnya upacara ritual sembahyang kubur. Salah satu objek yang menjadi daya tarik wisatawan adalah keberadaan “pekong” yang berlokasi ditengah-tengah muara Sungai Kakap. Pekong di Tengah-tengah muara Sungai Kakap ini menjadi tempat pavorit untuk didatangi. Berbagai kalangan termasuk wisatawan yang berasal dari luar Kabupaten Kubu Raya kerap mendatangi lokasi pekong tersebut. Wisatawan yang beretnis cina dan biasanya beragama Konghucu secara khusus melakukan ritual keagamaan begitu nyampai di lokasi. Meskipun pekong ini adalah sarana ibadah bagi masyarakat yang beragama konghocu, tapi pihak pengelola pekong tidak melarang masyarakat lain untuk berkunjung ke lokasi ini. Umumnya para wisatawan baik yang beragama konghucu maupun wisatawan lain melakukan kegiatan memancing sambil menikmati panorama keindahan laut muara Sungai Kakap. Untuk menuju lokasi Pekong, pihak pengelola pekong yang berada di daratan (pelabuhan Sungai Kakap) menyediakan jasa angkutan perahu yang dapat digunakan oleh para wisatawan untuk menuju lokasi, umumnya mereka datang secara berkelompok. Selain perahu yang disediakan pengelola, wisatawanpun dapat memanfaatkan jasa perahu nelayan baik secara carteran maupun jasa antar jemput.

Kegiatan budaya lain yang berkembang di Kecamatan Sungai Kakap adalah budaya melayu seperti acara robok-robok yang rutin diselenggarakan setiap bulan safar oleh masyarakat di wilayah ini.

Dari segi sejarah. Di Tanjung Intan ditemukan patok-patok kayu peninggalan kerajaan. Sedangkan di Tanjung Darat, Desa Jeruju Besar terkenal dengan perkampungan Arab pertama di Pontianak. Keberadaan kampung ini mempunyai nilai sejarah terutama bila dikaitkan dengan pekembangan Agama Islam di wilayah Sungai Kakap, Teluk Pakedai, Sungai Berembang sampai ke Mempawah. Di perkampungan ini pula salah seorang tokoh ulama penyebar agama Islam di wilayah ini yaitu Al-Habib Muhamad bin Abdullah bin Abdurahman Al-Muthahar yang wafat pada tanggal 19 Muharram 1334 H dimakamkan. Kondisi makan pada saat ini sangat memperihatinkan. Makam sejarah yang berlokasi di pinggir jalan antara Desa Jeruju Besar-Sungai Itik ini tampak tidak terawat dengan baik. Selain Makam yang merupakan saksi sejarah tentang perkembangan Islam di Kecamatan Kakap ini, terdapat pula sebuah Masjid yaitu “Masjid Darrul Ibadah”, situs sejarah yang perlu dilestarikan yang terletak di Desa Jeruju Besar.

Situs sejarah lainnya yang ditemukan di Kecamatan Sungai Kakap adalah Masjid Nurul Fattah dan Makam H.Abdoel Fattah Bin H.Aboebakar yang terletak di Desa Berembang, Kecamatan Sungai Kakap. H. Abdoel Fattah  Bin H. Aboebakar wafat pada tanggal 23 April Tahun 1939.

Daya Tarik Wisata (DTW) Minat Khusus Kecamatan Sungai Kakap

Selain kaya akan potensi wisata alam dan budaya/religi, di Kecamatan Sungai Kakap tepatnya di Desa Jeruju Besar ditemui satu kawasan wisata seluas 8,4 Ha yang dibangun oleh pihak investor. Pada saat dilakukan survey (2011) kondisi tempat wisata masih dalam masa pengembangan.

Lokasi wisata ini bernama “Taman Rekadena” letaknya berada di pinggir jalan utama Desa Jeruju Besar. Berbagai atraksi wisata dapat dinikmati di lokasi ini. Diantaranya adalah; taman buah dan tanaman, arena memancing, dan arena outbond. Berdasarkan informasi dari petugas taman, ditempat ini akan didirikan juga pertokoan souvenir dan restaurant. Selain arena wisata tersebut, di lokasi ini terdapat juga tempat yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan rapat atau perkawinan.

Akomodasi Wisata

Letak dan posisi Kecamatan Sungai Kakap yang berbatasan langsung dengan Laut Natuna serta jarak yang relatif dekat dengan Pusat Ibukota Provinsi (Kota Pontianak) telah memberikan keuntungan tersendiri bagi kota tersebut. Sebagai pusat transportasi sungai, keberadaan dermaga/pelabuhan di Sungai Kakap kerap melayani berbagai angkutan laut/sungai untuk menghubungkan wilayah-wilayah sekitarnya termasuk objek-objek wisata yang tersebar di wilayah tersebut.

Selain daya tarik wisata yang dimiliki Kecamatan Sungai Kakap, pengembangan kegiatan kepariwisataan perlu ditunjang oleh tersedianya berbagai akomodasi wisata. Beberapa fasilitas sarana dan prasarana yang terdapat di Kecamatan Sungai Kakap yang diperkirakan dapat menunjang kegiatan kepariwisataan diantaranya adalah dijumpainya berbagai tipe rumah makan sekala kecil maupun besar, toko penjual hasil laut yang dapat digunakan sebagai souvenir wisata, lembaga perbankan (bank) serta penyewaan alat transportasi khususnya perahu nelayan.

Beberapa Restaurant yang berlokasi di Sungai Kakap kerap dijadikan tujuan oleh wisatawan dari luar Sungai Kakap, khususnya para wisatawan yang datang dari Kota Pontianak. Beberapa Restaurant seperti Restauran Pondok Hijau hanya buka pada hari-hari tertentu yaitu pada hari jum’at, sabtu dan minggu. Restaurant lainnya yang ada di Sungai Kakap adalah Restauran Pondok Wisata Seafood dan Restaurant Teratai Indah yang memiliki panorama menghadap laut. Satu Restaurant yang ditemui yaitu Kakap Kuring dalam keadaan tidak aktif (adindabelia.worpress.com)